Selasa, 26 Januari 2010

MANAJEMEN

MANAJEMEN UMUM
Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar pertama ini, diharapkan dapat:
- menjelaskan pengertian manajemen,
- menyimpulkan prinsip manajemen,
- menyebutkan tingkatan-tingkatan manajemen,
- menyimpulkan kegiatan menurut fungsi manajemen.

Anda selama di kelas dua telah menyelesaikan pemahaman beberapa modul. Modul yang Anda pelajari ini merupakan modul terakhir. Apakah Anda telah siap mempelajari isi modul ini? Saya harap Anda mempelajari modul ini dalam suasana yang tenang tanpa ada rasa terpaksa dan malas.
Sebagai pengantar bahasan materi kegiatan belajar 1 tentang Manajemen Umum ini, coba Anda amati gambar suasana terminal di bawah ini!

Dari gambar 1.1 tersebut, apa tanggapan Anda tentang keadaan yang ada di sana?

Pasti jawaban Anda akan seperti berikut ini: “Terminal tersebut sudah cukup dipadati oleh kendaraan ditambah lagi dengan para pedagang yang membuka tenda sebagai
tempat dagangannya”.
Bila jawaban Anda demikian, pertanyaan selanjutnya, apa yang harus dilakukan oleh pengelola terminal tersebut?

Sudah tentu Anda akan berkata, “perlu adanya penataan kembali atau bila sudah sangat parah karena kapasitas terminalnya tidak mencukupi, maka seharusnya dipindah ke tempat yang lebih luas”.

Berbicara mengenai penataan, bukan tidak mungkin kesemrawutan terminal tersebut karena adanya kesalahan dalam penanganan ( mismanagement).

Lalu, bagaimana supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan suatu usaha atau kegiatan?

Dari sinilah perlunya mempelajari dan memahami manajemen.
Apa itu manajemen?

Baiklah, di bawah ini Anda akan mempelajari pengertian manajemen dan istilah-istilah yang berhubungan dengannya.
. Bidang-bidang Manajemen
Kemajuan ilmu pengetahuan terjadi di segala bidang keilmuan, kalaupun ada perbedaan mungkin hanya terletak pada banyak atau sedikitnya sarjana yang menangani satu bidang ilmu itu, atau terletak pada cepat atau lambatnya kemajuan ilmu yang bersangkutan. Khusus bidang manajemen terdapat tempat tersendiri dalam perkembangannya dekade-dekade terakhir ini, hal ini dapat Anda buktikan dengan banyaknya kursus-kursus, jurusan-jurusan dan akademiakademi yang melibatkan diri dengan bidang manajemen.

Adapun bidang kajian manajemen yang dimaksud, antara lain sebagai berikut:
1. Manajemen Perkantoran
2. Manajemen Produksi
3. Manajemen Pemasaran
4. Manajemen Keuangan
5. Manajemen Personalia
Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan mengenai bidang-bidang manajemen tersebut.
1. Manajemen Perkantoran
Menurut William Leffingwell & Edwin Robinson, Manajemen Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
Dengan demikian, pada pokoknya Manajemen Perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan.
Hal atau sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran ( office work).
Yang termasuk pekerjaan perkantoran diantaranya:
a. mengetik ( typing)
b. menghitung ( calculating)
c. memeriksa ( checking)
d. menyimpan warkat/arsip ( filing)
e. menelepon ( telephoning)
f. menggandakan ( duplicating)
g. mengirim surat ( mailing)
h. dan kegiatan lain.
2. Manajemen Produksi
Manajemen Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan pengaturan secara maksimal dari faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan skill) agar dapat menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Kegiatan-kegiatan dalam pengaturan faktor-faktor produksi tesebut tidak terlepas dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut sangat menentukan keberhasilan produksi.
Adapun tujuan manajemen produksi adalah untuk mengatur produksi barang atau jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tujuan lain dari manajemen produksi adalah agar konsumen maupun produsen/perusahaan merasa puas atau memperoleh keuntungan. Konsumen puas dengan barang atau jasa yang dibelinya. Produsen/perusahaan puas dengan laba/keuntungan yang didapatnya.
3. Manajemen Pemasaran
Sebelum membahas manajemen pemasaran, ada baiknya Anda pahami dulu pengertian pemasaran. Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.

Sedangkan American Marketing Association, memberikan definisi bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, yang memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi.

Jadi, manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan secara maksimal fungsi-fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan.

Adapun fungsi-fungsi pemasaran tersebut terdiri dari:
a.Penjualan, fungsi ini merupakan fungsi utama, karena bertujuan untuk segera
menjual barang/jasa ke konsumen sehingga memperoleh keuntungan.
b.Pembelian, bertujuan memilih barang yang akan dibeli untuk dijual kembali.
Misalnya memilih harga, jenis, bentuk, mutu dan warna yang sekiranya dijual
kembali akan memperoleh keuntungan.
c.Pengangkutan, fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat
barang dikonsumsi. Misalnya menentukan alat angkut ongkos dan lain-lain yang
berhubungan dengan distribusi.
d.Penyimpanan, merupakan fungsi untuk menyimpan barng-barang pada saat barang
selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
e.Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal baik dari sumber intern (pemilik) maupun
ekstern (bukan pemilik).
f.Penanggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang
berkaitan dengan pemasaran barang, misalnya dengan program asuransi.
g.Standarisasi dan Grading,
Standarisasi adalah batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barangbarang,
seperti ukuran jumlah, kapasitas, fisik dan kekuatan.
Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standar
kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Misalnya memeriksa dan
menyortir dengan panca indera, dengan alat, atau melalui contoh.
h.Pengumpulan Informasi Pasar, tentang macam barang yang beredar di pasar,
jumlahnya, barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya.
4.Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dikenal dengan istilah pembiayaan, pembelanjaan atau permodalan. Manajemen Keuangan adalah kegiatan untuk memperoleh dan menggunakan dana dengan tujuan meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan.

Dari pengertian tersebut, maka dalam manajemen keuangan terdapat dua fungsi, yaitu:
a.fungsi mendapatkan dana, bagaimana cara mendapatkan dana yang palingmenguntungkan,
b.fungsi menggunakan dana, bagaimana menggunakan dana yang ada supaya efektif dan
efisien.
Adapun kegiatan-kegiatan dalam manajemen keuangan diantaranya:
a. menentukan jumlah dana yang diperlukan
b. mengalokasikan dana yang tersedia
c. menentukan sumber dana dengan mempertimbangkan tingkat bunga dan
jangka waktu pengembalian, dan lain-lain.

5. Manajemen Personalia
Sebelum membahas manajemen personalia, Anda akan diajak untuk memahami dulu pengertian personalia.
Kata personalia atau personel atau kepegawaian mengandung arti keseluruhan orang yang bekerja pada suatu organisasi tertentu.
Dengan demikian Manajemen Personalia berarti segenap aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Karena obyeknya adalah tenaga kerja manusia, maka kegiatan manajemen personalia pun tidak jauh dari penerimaan sampai pensiunnya tenaga kerja/ karyawan.
Bila dirinci maka kegiatan manajemen personalia terdiri dari:
a. Pengadaan pegawai/penerimaan
b. Penarikan tenaga kerja, untuk mengisi jabatan yang lowong,
c. Seleksi pegawai,
d. Pengembangan pegawai
e. Rotasi (perputaran) jabatan
f. Memotivasi pegawai
g. Mensejahterakan pegawai.

S Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang fungsi manajemen ini. Ambil contoh misalnya George R. Terry. Dia menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Penggerakkan)
d. Controlling (Pengawasan). Sedangkan Harold Koontz dan Cyril O’Donnel membagi fungsi manajemen menjadi:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Staffing (Penyusunan Pegawai)
d. Directing (Pembinaan Kerja)
e. Controlling (Pengawasan).
Tidak jauh berbeda dengan pendapat para ahli di atas, Henry Fayol mengemukakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Commanding (Pemberian Komando)
d. Coordinating (Pengkoordinasian)
e. Controlling (Pengawasan).

Ahli lain yang bernama Lyndall F. Urwick menambahkan pendapat Henry Fayol dengan Forecasting (Peramalan), sehingga urutannya menjadi:
a. Forecasting (Peramalan)
b. Planning (Perencanaan)
c. Organizing (Pengorganisasian)
d. Commanding (Pemberian Komando)
e. Coordinating (Pengkoordinasian)
f. Controlling (Pengawasan).
Selanjutnya Luther Gullick membagi fungsi manajemen menjadi:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Staffing (Penyusunan Pegawai)
d. Directing (Pembinaan Kerja)
e. Coordinating (Pengkoordinasian)
f. Reporting (Pelaporan)
g. Budgeting (Anggaran).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Anda akan mempelajari uraian singkat tentang fungsi manajemen yang paling banyak digunakan.

Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus SWIH. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa,

Pengorganisasian (Organizing) ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung jawab pada siapa.

Penggerakkan (actuating) yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.
Pengawasan ( Controlling) disebut juga fungsi pengendalian. Suatu proses untuk mengukur atau membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan.
Disamping itu, Forecasting (Peramalan) sering dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Forecasting ialah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.

Selanjutnya, pernahkah Anda memperhatikan bagaimana sebuah kesebelasan sepak bola mengorganisir pelatih dan para pemainnya dalam rangka mencapai suatu tujuan yaitu menciptakan gol? Tentunya pernah bukan? Atau bahkan Anda sendiri termasuk pemain atau pelaku dalam suatu pertandingan.

Dalam bidang ekonomi, penerapan prinsip dan fungsi manajemen semakin terasa. Misalnya di perusahaan konveksi yang menghasilkan pakaian jadi. Di perusahaan tersebut terlebih dahulu ditetapkan jenis pakaian apa yang akan dihasilkan. Kemudian ada pembagian tugas untuk mengukur, membuat pola, memotong bahan, menjahit, mengobras dan lain-lain. Akan tetapi walaupun tugasnya berbeda-beda, namun tujuan akhirnya sama, yaitu jenis pakaian yang telah direncanakan semula. Disinilah perlunya kerjasama antar karyawan dan dibimbing oleh pimpinan. Jika tidak, maka semua yang menjadi kerabat kerja akan merugi, begitu pula pimpinan dan perusahaan pada umumnya. Dari penjelasan dan gambaran tentang fungsi manajemen di atas, bisakah Anda mencoba menyusun perencanaan dengan terlebih dahulu melakukan peramalan ( forecasting)? Coba Anda ikuti langkah berikut dan jawablah pertanyaannya!
1.Apakah Anda punya cita-cita? Saya yakin Anda memiliki cita-cita yang bagus,
sebutkan! Anggaplah cita-cita Anda sebagai tujuan!
2.Pernahkah Anda mempertimbangkan baik buruk dan kemungkinankemungkinan tentang
cita-cita Anda? Cobalah Anda pikirkan! Ini merupakan peramalan ( forecasting).
3.Lalu apa ( What) yang Anda persiapkan untuk mencapai cita-cita tersebut?
4.Mengapa ( Why) Anda memilih cita-cita tersebut?
5.Kapan ( When) kira-kira cita-cita tersebut bisa Anda raih?
6.Dimana ( Where) cita-cita Anda tersebut bisa diraih?
7.Siapa ( Who) saja orang-orang yang bisa bekerja sama untuk membantu
mewujudkan cita-cita Anda?
8.Bagaimana ( How) cara Anda mewujudkan cita-cita tersebut?
Bila Anda telah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, berarti Anda telah mampu menyusun sebuah perencanaan. Bagaimana merencanakan suatu kegiatan usaha dalam suatu organisasi/instansi? Pada dasarnya langkahlangkahnya sama, tinggal apa tujuannya. Sekarang masihkah ada materi-materi dari kegiatan belajar 1 tentang Manajemen Umum tersebut di atas yang belum Anda pahami? Bila masih ada baca lagi dengan lebih teliti supaya lebih paham. Sebaliknya bila semuanya sudah dipahami, jawablah pertanyaan-pertanyaan tugas 1 di bawah ini tanpa melihat jawabannya! Setelah selesai menjawab seluruh pertanyaan tugas 1, maka Anda baru boleh melihat jawabannya yang tepat. Kemudian bandingkan dengan jawaban Anda. Bila 75% jawaban Anda benar, berarti Anda dianggap cukup memahami materi Manajemen Umum di atas. Bila belum, baca lagi uraian materinya dan coba pahami lagi.

Kewirausahaan
Semenjak negara kita dilanda krisis ekonomi khususnya, masyarakat berusaha dengan berbagai cara untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Pedagang kaki lima semakin bertambah banyak, warung-warung tenda bertebaran demi untuk mendapatkan rejeki yang halal. Bagaimana tidak, anggota keluarga dan kepala keluarganya tetap membutuhkan pemenuhan kebutuhan. Angka putus sekolah semakin banyak, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kerap terjadi, jadi pegawai/ karyawan swasta susah apalagi pegawai negeri.
Sekarang Anda mungkin belum merasakan susahnya mencari uang, tetapi pada tahun-tahun yang akan datang dapat merasakan. Mencari uang susah, sementara untuk membelanjakannya sangat gampang. Tak heran banyak orang yang melakukan kejahatan. Dari sini latar belakang mengapa Anda perlu belajar berwirausaha, walaupun di antara Anda mungkin ada yang sudah bisa bekerja untuk memperoleh uang.

Apakah wirausaha itu? Bila belum pelajari terus materi berikut!
1.Pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.
Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Sedangkan hasil lokakarya Sistem Pendidikan dan Pengembangan di Indonesia tahun 1978, mendefinisikan “Wirausahawan adalah pejuang kemajuan yang mengabdikan diri kepada masyarakat dengan wujud pendidikan dan bertekad dengan kemampuan sendiri membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin meningkat dan memperluas lapangan kerja”.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
a.Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
b.Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Sampai pengertian kewirausahaan ini, apakah Anda sudah paham? Bila belum baca lagi berulang-ulang. Selanjutnya coba Anda pahami peranan wirausaha berikut! 2.Peranan Wirausaha
Berdasarkan pengertian dari wirausaha dan kewirausahaan di atas, cobalah Anda susun peranan wirausaha! Lalu Anda bandingkan dengan poin-poin berikut!
a.Sebagai salah satu jalan keluar untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan (mengurangi pengangguran).
b.Turut membangun perekonomian nasional dengan tidak membebani pemerintah dan
masyarakat.
c.Meningkatkan pendapatan masyarakat.
d.Meningkatkan produktivitas faktor-faktor produksi.
3.Ciri-ciri Wirausaha
Dari uraian-uraian yang telah Anda pelajari, dapat ditarik suatu kesimpulan yang lebih rinci bahwa wirausaha memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.berpikir teliti, inovatif dan kreatif;
b.berani mengambil resiko dan percaya pada diri sendiri;
c.berorientasi ke depan;
d.mengutamakan prestasi, tahan uji, tekun dan tidak mudah menyerah;
e.jujur, bertanggung jawab dan teguh pendirian;
f.memiliki etos kerja tinggi dan tangguh menghadapi persaingan;
g.membiasakan diri bersikap positif dan selalu bersemangat dalam setiap pekerjaan;
h.mensyukuri diri, waktu dan lingkungan;
i.selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan;
j.selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan negara.
4.Syarat-syarat Wirausaha
Bagaimanakah supaya dapat menjadi seorang wirausaha yang berhasil? Di bawah ini Anda akan mempelajari syarat-syarat sebagai wirausaha. Adapun syarat-syarat tersebut adalah:
a. memiliki sikap mental yang positif
b. memiliki keahlian di bidangnya
c. mempunyai daya pikir yang kreatif
d. rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif)
e. memiliki semangat juang (motivasi)
f. mampu mengantisipasi berbagai resiko dan persaingan.

5.Bidang usaha Wirausaha
Jiwa wirausaha bisa dimiliki siapa saja, termasuk Anda. Umumnya orang mengenal wirausaha identik dengan bidang perekonomian, tetapi sebetulnya dapat juga dalam bidang lain seperti penyaluran hobi (kesukaan). Di bidang perekonomian, wirausaha bergerak di berbagai sektor usaha, baik formal maupun informal.
a. Sektor Formal, antara lain:
1). industri, baik yang menghasilkan barang maupun jasa, mulai dari
industri kecil, sedang sampai besar;
2). perdagangan, baik lokal, nasional maupun internasional;
3). jasa, termasuk bidang pendidikan;
4). Agraris, baik pertanian, perkebunan maupun peternakan dan perikanan.
b. Sektor Informal, antara lain:
1). industri rumah tangga;
2). perdagangan, jasa, agraris dan usaha lain sebagai kegiatan dan
usaha sampingan.

Sampai dengan bidang wirausaha di atas, apakah Anda sudah memahami seluruh materi kewirausahaan di atas? Coba Anda buktikan kemampuan pemahaman Anda dalam berwirausaha dengan membuka usaha kecil-kecilan di lingkungan sekitar tempat tinggal Anda!Selanjutnya, sebagai alat uji pemahaman Anda terhadap materi Kewirausahaan, jawablah setiap materi tugas berikut ini tanpa melihat jawabannya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar